Untukanda yang belum mengetahui tentang puisi kontemporer jangan bingung karena pada artikel ini saya akan memberikan pembahasan tentang salah satu jenis puisi yaitu puisi kontemporer. Secara garis besar puisi merupakan suatu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma, rima, bait, larik dan ditandai dengan bahasa yang padat.
Puisi Kontemporer Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur dan Contohnya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan tentang puisi kontemporer. Penjelasan yang meliputi pengertian puisi kontemporer, ciri-ciri, jenis, unsur dan contoh puisi kontemporer yang akan dibawakan dengan lengkap dan mudah dipahami. Untuk lebih lengkapnya mari kita simak penjaelasan dibawah ini dengan cermat. Pengertian Puisi Kotemporer Dalam KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia0, arti dari kontenporer adalah masa kini. Sehingga makna puisi kontemporer adalah puisi yang dibuat pada masa sekarang, atau penciptanya pada masa sekarang. Puisi ini tidak memiliki ikatan bentuk dan irama, selain itu yang menjadikan momen kekinian adalah kebebasan penyair untuk menciptakannya. Ada beberapa tokoh yang memiliki perang penting dalam puisi kontemporer di negara Indonesia yaitu Sutardji Calzoum Bachri, yang terkenal dengan karyanya yang berjudul O, Amuk, dan juga O Amuk Kapak Hamid Jabbar, yang terkenal dengan karyanya didalam kumpulan puisi Wajah Kita Ibrahim Sattah, yang terkenal dengan karyanya didalam kumpulan puisi Hai Ti Puisi kontemporer lebih menitikberatkan pada puisi yang menekankan pada grafik atau bentuk fisik bunyi untuk mengekspresikan emosi penyair. Tugas penyair adalah menyusun kata-kata agar bunyinya terdengar indah. Terkadang dalam puisi kontemporer, penggunaan kata tidak memperhatikan kesopanan bahasa. Gunakan kata-kata kasar, ejekan, dll. Oleh karena itu, puisi ini juga dapat diartikan sebagai puisi yang muncul di zaman modern, bentuk dan gayanya tidak sesuai dengan kaidah puisi pada umumnya dan memiliki ciri yang berbeda dengan puisi lainnya. Sejarah Puisi Kontenporer Dalam batasan ini puisi kontemporer hanya terjadi di Indonesia yang semula dikenal setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua. Generasi “45” inilah yang dianggap sebagai pencetus puisi kontemporer Sastra Kontemporer. Alasan dimulainya sastra kontemporer adalah lahirnya proklamasi yang menggunakan bahasanya, menggunakan bahasa Indonesia dan nasionalisme Budi Darma, 1996 9. Tokoh-tokok yang mencetuskan puisi kontemporer yaitu diantaranya Chairil Anwar, Toto Sudarto Bachtiar, Sitor Situmorang, Taufik Ismail, Mohammad Taufik, Soebagio Sastrowardjojo & Sutardji Calzoum Bachri. Ciri-Ciri Puisi Kontemporer Dalam puisi kontemporer terdapat beberapa ciri-ciri antara lain Seringkali menggabungkan beberapa kata atau kalimat bahasa Indonesia dengan kata atau kalimat dari bahasa asing atau daerah ke bahasa dialek. Banyaknya pengulangan kata, frasa atau kelompok kata yang membuat puisi ini tidak wajar. Loudness / idiosyncrasy diperhatikan Seringkali mengutuk idiom yang tidak konvensional tidak konvensional atau tidak biasa Ada banyak kemacetan, dan hampir tidak terbaca karena terkadang hanya tanda tanya yang berbaris Tipografi atau bentuk penulisan puisi ini unik Menggunakan gaya paralelisme yang dipadukan dengan gaya bahasa yang hiperbola. Jenis-Jenis Puisi Kontemporer Ada beberapa macam atau jenis-jenis dari puisi kontemporer adalah sebagai berikut Puisi Mbeling Sesuai dengan namanya, “mbeling” berasal dari bahasa Jawa yang mempunyai arti “nakal” atau “sulit dikendalikan”. Dibandingkan dengan puisi biasa, puisi ini sama sekali tidak mengikuti ketentuan yang berlaku. Biasanya bersifat humor dan mengandung sindiran atau kritik terhadap fenomena yang terjadi, khususnya fenomena sosial dan politik. Biasanya berisi kritik sosial atau politik terhadap suatu pemerintahan Bisa juga digunakan untuk menggoda jenis penyair puisi lainnya Mengedepankan unsur humor tanpa ada unsur tersirat Puisi Idiom Baru Sebelumnya kita perlu memahami arti dari kata “idiom”. idiom ekspresi merupakan gabungan kata-kata yang membentuk makna baru dan tidak dapat diartikan dengan kata-kata. Puisi idiom baru masih menggunakan kata sebagai alat ungkapan, tetapi kata itu diungkapkan dengan cara baru, dan diberi kehidupan baru. Puisi Suprakata Puisi suprakata adalah jenis puisi kontemporer yang menggunakan kata-kata konvensional yang dipertukarkan atau menghasilkan kata-kata baru yang sebelumnya tidak memiliki kosakata bahasa Indonesia. Jenis puisi ini menekankan pada ritme dan suara. Puisi Tipografi Puisi tipografi merupakan salah satu jenis puisi kontemporer yang melihat wujud fisik atau penampilan yang dapat memperkuat puisi. Puisi Multi Lingual Puisi multi lingual/multibahasa merupakan jenis puisi kontemporer yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Puisi Mini Kata Puisi mini kata merupakan jenis puisi kontemporer yang menggunakan beberapa kata yang dilengkapi dengan simbol lain, seperti huruf, garis titik, atau simbol lainnya. Puisi Tanpa Kata Puisi tanpa kata merupakan jenis puisi kontemporer yang sama sekali tidak menggunakan kata-kata sebagai cara mengungkapkannya, melainkan menggunakan titik, garis, huruf, atau simbol lainnya. Puisi Mantra Puisi mantra dalam puisi kontemporer terkait dengan mantra jenis puisi kuno. Puisi mantra pertama kali dikemukakan oleh Sutardji Calzoum Bachri. Puisi mantra diusulkan untuk memiliki peran tertentu, terhubung dengan dunia misterius, dan dianggap memiliki peran yang efektif. Puisi Konkret Puisi konkret adalah salah satu jenis puisi kontemporer yang menekankan pada bentuk grafik pada bentukan kata untuk membentuk citra tertentu. Selain makna yang ingin disampaikan oleh penyair, puisi konkrit juga menunjukkan keserasian kata-kata yang membentuk citra tertentu, seperti bentuk segitiga, kerucut, hingga citra piala. Unsur Puisi Kontemporer Dalam puisi kontemporer terdapat beberapa unsur yang menonjol yaitu sebagai berkut Unsur bunyi Adanya penekanan rima dan pengulanan Unsur Tipografi Merupakan sebuah susunan baris atau baitnya serta cara penulisan huruf Enjambemen Yaitu pemotongan kalimat atau frase Unsur Kelakar Yaitu kata-kata yang lucu membuat orang tertawa KBBI. Contoh Puisi Kontemporer Berikut ini adalah beberapa contoh puisi kontemporer Contoh Puisi Multi Lingual Merapi merapi… gagah bak penguasa asap putih memayungimu lebat hutan pengawalmu sejarah laharmu abadi kini merapi… saumpamane kowe bisa nguri-uri kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi prilakune manungsa becik lan ora marang alam karunia sang Illahi. Contoh Puisi Tanpa Kata ———————m—————- ———-a—————————- —————————-t———- —————i—————-i!!!!!!!!!! Contoh Puisi Mbeling PAHLAWAN DAN SOK PAHLAWAN yang berjuang dulu dan mati dalam perang memang disebut pahlawan gambar pejuang tanpa pamrihyang berjuang dulu tapi hidup senang sekarang ingin juga disebut pahlawan gambar pejuang dengan pamrih Contoh Puisi Konkret Doktorandus Tikus I selusin toga me nga nga seratus tikus berkampus diatasnya dosen dijerat profesor diracun kucing kawin dan bunting dengan predikat sangat memuaskan Contoh Puisi Idom Baru Tidak keheningan bukanlah sepi kesepian bukanlah sunyi penderitaan bukanlah luka pertanyaan bukanlah ketidakpercayaan menghilang bukanlah ketakutan firasat jadi pertanda kau pergi tuk selamanya! Contoh Puisi Tipografi Tapi aku bawakan bunga padamu tapi kau bilang masih aku bawakan resah padamu tapi kau bilang hanya aku bawakan darahku padamu tapi kau bilang cuma aku bawakan mimpiku padamu tapi kau bilang meski aku bawakan dukaku padamu tapi kau bilang tapi aku bawakan mayatku padmu tapi kau bilang hampir aku bawakan arwahku padamu tapi kau bilang kalau tanpa apa aku datang padamu wah! Demikianlah telah dijelaskan tentang Puisi Kontemporer Pengertian, Ciri, Jenis, Unsur dan Contohnya, semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya.
dalamakar masa lalu, yang menjadi nilai tawar tersendiri bagi estetika seni postmodernisme. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. 1. Gejala-gejala estetika postmodernisme apa saja yang terdapat di dalam puisi “Aku Ingin” karya Saut Situmorang? 2. Motif apa yang melatarbelakangi penggunaan gejala-gejala estetika
Puisi kontemporer merupakan salah satu jenis puisi yang ada di Indonesia. Puisi yang satu ini sendiri dapat disandingkan dengan jenis puisi lainnya, seperti puisi lama dan puisi baru. Apabila dikaji berdasarkan bentuknya, struktur puisi kontemporer tidak biasa dan tidak sesuai dengan prinsip atau aturan yang berlaku untuk puisi konvensional. Seiring berkembang budaya dan bahasa Indonesia, ada banyak sekali jenis puisi. Hal yang membedakan setiap puisi biasanya adalah gaya dan ciri-cirinya. Nah, artikel ini akan membahas secara khusus dan lengkap mengenai berbagai jenis puisi kontemporer. Namun, sebelum menuju penjelasan tentang jenis puisi kontemporer. Ada baiknya Kita membahas kembali tentang pengertian dari puisi kontemporer terlebih dahulu. A. Pengertian Puisi KontemporerB. Ciri-Ciri Puisi KontemporerC. Unsur Menonjol Dari Puisi KontemporerD. Jenis Puisi Kontemporer1. Puisi Mantra2. Puisi Mbeling3. Puisi Tipografi4. Puisi Tanpa Kata5. Puisi Minim Kata6. Puisi Multi Lingual7. Puisi Supra Kata8. Puisi Idiom Baru9. Puisi KonkretRekomendasi Buku & Atikel Terkait Puisi KontemporerKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Secara harfiah, Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI mengartikan kontemporer adalah waktu kini. Oleh karena itu, berdasarkan arti secara bahasa, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang diciptakan pada waktu kini. Puisi ini pada dasarnya merupakan salah satu bentuk puisi yang berusaha untuk keluar dan lari dari ikatan konvensional untuk sebuah puisi itu sendiri. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa puisi kontemporer dapat diartikan sebagai bagian dari jenis puisi yang memiliki kemampuan untuk bebas berekspresi, bebas membuat hingga membentuk kata baru. Meskipun kata yang digunakan dalam puisi ini bisa jadi tidak dikenal sebelumnya. Puisi jenis ini sendiri juga tidak memiliki ikatan oleh baris, bentuk ataupun rima. Hal itu dikarenakan tujuan penciptaan dari puisi yang satu ini adalah untuk menyampaikan tujuan dan gagasan. Di Indonesia, ada beberapa tokoh yang menginisiasi muncul bentuk puisi kontemporer, diantaranya yaitu 1. Sutardji Calzoum Bachri, terkenal dalam karyanya O, Amuk, dan O Amuk Kapak 2. Ibrahim Sattah, terkenal dalam kumpulan puisi Hai Ti 3. Hamid Jabbar, terkenal dalam kumpulan puisi Wajah Kita B. Ciri-Ciri Puisi Kontemporer Setelah mengetahui dan memahami tentang pengertian dari jenis puisi yang satu ini, pada bagian ini Kita akan membahas tentang ciri-ciri dari puisi ini. Ciri-ciri pada puisi biasanya digunakan untuk membedakan puisi yang satu dengan puisi yang lain. Berikut ini adalah penjelasan dari delapan ciri-ciri puisi kontemporer, diantaranya yaitu 1. Puisi kontemporer memiliki bentuk penulisan atau tipografi yang unik 2. Puisi kontemporer memiliki kebebasan untuk menyimpang dalam penulisan kata, baris dan bait dari ketentuan puisi pada umumnya 3. Puisi kontemporer biasanya membuat adanya kemacetan bunyi bahkan hampir tidak bisa dibaca, hal ini dikarenakan penciptaan puisinya terkadang hanya berupa tanda tanya yang disejajarkan. 4. Puisi kontemporer biasanya menggunakan idiom yang tidak lazim atau inkonvensional 5. Puisi kontemporer lebih memperhatikan kemerduan bunyi 6. Puisi kontemporer biasanya banyak melakukan pengulangan kata, frasa dan kelompok kata yang tidak wajar 7. Puisi kontemporer biasanya mencampurkan kata atau kalimat bahasa Indonesia dengan kata atau kalimat bahasa lain, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. 8. Puisi kontemporer biasanya memakai gaya bahasa paralelisme dengan kombinasi gaya bahasa hiperbola C. Unsur Menonjol Dari Puisi Kontemporer Setelah mengetahui ciri-cirinya, tidak lengkap rasanya kalau tidak membahas tentang unsur yang menonjol dari jenis puisi yang satu ini. Berikut ini adalah penjelasan dari unsur-unsur yang menonjol dari puisi kontemporer, yaitu 1. Unsur bunyi, adanya penekanan rima dan pengulangan 2. Unsur Tipografi, sebuah teknik penyusunan baris atau bait serta cara penulisan huruf 3. Enjambemen, pemotongan kalimat atau frase dalam puisi 4. Unsur Kelakar, kata-kata lucu yang digunakan untuk membuat orang tertawa D. Jenis Puisi Kontemporer 1. Puisi Mantra Jenis puisi kontemporer yang pertama adalah puisi mantra. Puisi mantra sendiri merupakan salah satu jenis puisi yang memiliki keterikatan dengan puisi lama yaitu mantra. Puisi mantra kembali diangkat dan dikenalkan pertama kali kepada banyak orang oleh penyair, Sutardji Calzoum Bachri. Ciri-ciri dari puisi mantra ini, yaitu a. Puisi mantra disajikan untuk menimbulkan efek tertentu b. Puisi mantra digunakan untuk menghubungkan dengan dunia misteri c. Puisi mantra dapat memberikan efek kemanjuran Salah satu contoh dari puisi mantra karya Sutardji Calzoum Bachri yakni, sebagai berikut Shang Hai ping di atas pong pong di atas ping ping ping bilang pong pong pong bilang ping mau pong? bilang ping mau mau bilang pong mau ping? bilang pong mau mau bilang ping ya pong ya ping ya ping ya pong tak ya pong tak ya ping ya tak ping ya tak pong sembilu jarakMu merancap nyaring 2. Puisi Mbeling Jenis puisi kontemporer yang kedua adalah puisi mbeling. Kata “mbeling” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti nakal atau sulit diatur. Sesuai dengan namanya, puisi ini dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis puisi yang liar dan tidak beraturan. Hal itu bisa dilihat dari beberapa contoh karyanya yang tidak sesuai dengan ketentuan umum dalam puisi. Oleh karena itu, puisi yang tidak mengikuti aturan puisi pada umumnya bisa disebut sebagai puisi mbeling. Ciri-ciri dari puisi mbeling sendiri ada tiga, yaitu a. Puisi mbeling biasanya memuat kritik sosial untuk pemerintahan b. Puisi mbeling bisa juga digunakan untuk membuat sindiran kepada penyair puisi jenis yang lain c. Penyair puisi mbeling mengutamakan unsur kelakar tanpa ada unsur tersirat Salah satu contoh puisi mbeling, yaitu Kesejukan kesejukan di tengah kota pasti AC kesejukan di tengah kampung sepoi angin yang satu membuang uang karena kebutuhan yang satu gratis menyehatkan Pedas pedas cabai rawit semua kecanduan pedas harga cabe rawit haruskah mati kecanduan? super pedas ulah sang penguasa pedas kecanduan Hoax hoax negeri serba hoax pemberi kebenaran hoax penyampai bukti hoax tak sepaham hoax pembela haq hoax axHOAXho 3. Puisi Tipografi Jenis puisi kontemporer yang ketiga ini ada puisi tipografi. Puisi tipografi merupakan salah satu jenis puisi yang mempunyai pandangan bahwa bentuk atau wujud fisik puisi dapat memperkuat ekspresi dari suatu puisi itu sendiri. Puisi tipografi juga memiliki wujud fisik yang dianggap sebagai salah satu unsur puisi yang memiliki tanda dan makna tertentu. Pada akhirnya, wujud fisik dari puisi tipografi tidak dapat dilepaskan dari keseluruhan makna puisi. Contoh puisi tipografi yang berjudul cinta Cinta Selain tiga jenis puisi kontemporer yang ada di mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada juga beberapa jenis puisi kontemporer yang perlu Kamu ketahui, seperti puisi tanpa kata, puisi minim kata, puisi multi lingual, puisi suprakata, hingga puisi idiom baru. Berikut ini adalah penjelasan terkait beberapa jenis puisi kontemporer tersebut, yaitu 4. Puisi Tanpa Kata Jenis puisi kontemporer keempat adalah puisi tanpa kata. Seperti namanya, puisi tanpa kata merupakan jenis puisi yang tidak menggunakan kata pada saat mengungkapkan ekspresinya. Puisi tanpa kata lebih berfokus pada penggunaan tanda baca seperti titik, garis, huruf, simbol tertentu, dan lain sebagainya. Contoh puisi tanpa kata yang berjudul mati Mati ———————m—————- ———-a—————————- —————————-t———- —————i—————-i!!!!!!!!!! 5. Puisi Minim Kata Jenis puisi kontemporer yang kelima adalah puisi minim kata. Hampir sama dengan puisi tanpa kata. Namun, puisi minim kata lebih menggunakan huruf, dibandingkan kata. Puisi minim kata sendiri dapat didefinisikan sebagai jenis puisi kontemporer yang tidak terlalu menggunakan banyak kata. Hanya saja, lebih berfokus pada penggunaan simbol selain kata, misalnya seperti huruf, garis, bahkan juga tanda baca. Contoh puisi minim kata yang berjudul Reformasi Reformasi RR R RRRRR R RRRRRRRRR RRRRRRRRR RRRRRRRR !! REFORMASI !! 6. Puisi Multi Lingual Jenis puisi kontemporer yang keenam adalah puisi multi lingual. Puisi multi lingual sendiri merupakan salah satu jenis puisi yang lebih banyak menggunakan kata atau kalimat dalam berbagai bahasa, mulai dari bahasa daerah hingga berbagai bahasa asing. Contoh Puisi Multi Lingual yang berjudul Merapi Merapi merapi… gagah bak penguasa asap putih memayungimu lebat hutan pengawalmu sejarah laharmu abadi kini merapi… saumpamane kowe bisa nguri-uri kabeh sing kaleksana ing tanah Jawi prilakune manungsa becik lan ora marang alam karunia sang Illahi. 7. Puisi Supra Kata Jenis puisi kontemporer yang ketujuh adalah puisi supra kata. Puisi supra kata memiliki definisi sebagai salah satu jenis puisi yang biasanya memakai banyak kata konvensional daripada kata kekinian. Selain itu, puisi supra kata juga memiliki susunan yang telah banyak diubah atau dijungkirbalikkan, sehingga dapat melahirkan bentuk kosakata baru yang belum pernah ada sebelumnya. Pada puisi supra kata, hal yang cukup ditonjolkan adalah aspek bunyi dan ritmenya. Hal ini pada akhirnya yang membuat puisi ini memiliki kemiripan dengan puisi mantra, yang mana keduanya memiliki tujuan untuk merangsang munculnya suasana magis dari puisi. Contoh puisi supra kata karya Sides Sudyarto DS yang berjudul Puisi Jaman Bahari PUISI JAMAN BAHARI GIRISA Ya meraja jaramaya Ya marani niramaya Ya silapa palasiya Ya mirado rodamiya Ya midosa sadomiya Ya dayuda dayudaya Ya siyaca cayasiya Ya sihama mahasiya 8. Puisi Idiom Baru Jenis puisi kontemporer yang kedelapan adalah puisi idiom baru. Pengertian dari puisi idiom baru ini adalah puisi yang menjadikan idiom baru sebagai fokus utamanya. Puisi idiom baru sendiri banyak menggunakan kata yang diungkapkan cara lebih segar. Hal itu dikarenakan idiom yang ada dalam puisi ini merupakan idiom yang jarang digunakan. Alhasil, puisi idiom baru dapat menghasilkan kandungan makna baru dan nyawa baru pada setiap katanya. Contoh puisi idiom baru yang berjudul Tidak Tidak keheningan bukanlah sepi kesepian bukanlah sunyi penderitaan bukanlah luka pertanyaan bukanlah ketidakpercayaan menghilang bukanlah ketakutan firasat jadi pertanda kau pergi tuk selamanya! 9. Puisi Konkret Jenis puisi kontemporer yang kesembilan adalah puisi konkret. Puisi konkret menjadi salah satu jenis puisi yang memiliki kekuatan pada bentuk grafiknya. Bentuk grafik dari puisi ini merupakan bentukan dari banyak kata sehingga menjadikan suatu bentuk citra tertentu. Selain itu, penyair biasanya ingin mengunakan puisi konkret untuk menyampaikan makna tertentu. Puisi konkret juga digunakan untuk menunjukkan keserasian kata-kata sehingga dapat menghasilkan bentuk citra, seperti bentuk segitiga, kerucut, hingga citra piala. Contoh Puisi Konkret yang berjudul Doktorandus Tikus I Doktorandus Tikus I selusin toga me nga nga seratus tikus berkampus diatasnya dosen dijerat profesor diracun kucing kawin dan bunting dengan predikat sangat memuaskan Rekomendasi Buku & Atikel Terkait Puisi Kontemporer ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Halini sangat jelas pada puisi kontemporer. 5. dialog yang diucapkan, latar panggung yang dibutuhkan, dan pelengkap lainnya (Kontum, lighting, dan musik pengiring). Dalam teks dram, yang diutamakan ialah tingkah laku (acting) dan dialog (percakapan antartokoh) sehingga penonton memahami isi cerita yang dipentaskan secara keseluruhan
LiterasiTiga Jendela. Alwy Rachman. Literasi, kini, menjadi terma bersaing, terma yang telah meninggalkan makna muasalnya sejak dekade ke-15. Ia tak lagi sekadar “pengetahuan tentang aksara”, tak cuma merujuk ragam kualitas: “terdidik" atau "tak terdidik”, “adab aksara” atau “sakit aksara”, “literacy atau “illiteracy”.
Berbentukpuisi yang isi dan konsepnya menggambarkan kepercayaan suatu masyarakat pada saat itu Mantra dibuat dan diamalkan untuk tujuan tertentu Mantra didapat dari cara gaib, seperti keturunan atau mimpi. Atau bisa dijuga diwarisi dari perguruan yang diikuti Mantra mengandung rayuan dan perintah Mantra memakai kesatuan pengucapan
MatthewHenry: 1Tim 1:5-11 - Timotius Diingatkan akan Tanggung Jawabnya Timotius Diingatkan akan Tanggung Jawabnya (1:5-11) Di sini Rasul Paulus memberi petunjuk kepada Timotius cara melindungi diri dari guru-guru yang SH: 1Tim 1:1-11 - Dasar menentukan ajaran dan tindakan. (Kamis, 6 Juni 2002) Dasar menentukan ajaran dan tindakan.
fj7n. w9axy656d9.pages.dev/164w9axy656d9.pages.dev/73w9axy656d9.pages.dev/562w9axy656d9.pages.dev/268w9axy656d9.pages.dev/308w9axy656d9.pages.dev/317w9axy656d9.pages.dev/451w9axy656d9.pages.dev/448
apa yang diutamakan dalam puisi kontemporer