Dalamhal ini, mengamalkan membaca Surat Al-Waqi'ah insya Allah dapat membuka jalan-jalan rezeki. Gantungkan harapan hanya kepada Allah, Dzat yang melapangkan rezeki. "Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki, dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS.
Banyak yang belum mengetahui bahwa ternyata harapan kepada sesuatu termasuk ibadah. Bagaimana bisa demikian ? dan dari sisi mana harapan ini masuk dalam jenis ibadah ? Mari kita lihat penjelasan ringkasnya. Ibadah Berharap โุงููุฑููุฌูุงุกูโ Kalimat โุงููุฑููุฌูุงุกูโ bermakna sangat menginginkan atau mengharap terwujudnya sesuatu yang dicintai. Roja atau harapan ini mengandung makna merendahkan diri dan tunduk. Sehingga roja tidak boleh dilakukan kecuali kepada Allah taโala. Berharap yang padanya ada ketundukkan dan merendahkan diri karena dia sangat berharap kepada selain Allah adalah perbuatan syirik. Walaupun pada temaptnya berharap tadi Allah telah jadikan sebab-sebab ia mendapatkan harapannya. Karena sebab-sebab terwujudnya harapan tidak akan mampu mewujudkan harapan pada dirinya sendiri, namun ia butuh sesuatu yang lain yang bisa membantunya. Dan segala yang menghalangi terwujudnya harapan tidak boleh ada atau hilang. Dan semua itu hilangnya semua penghalang terwujudnya harapan tidak akan terjadi kecuali dengan kehendak Allahโ [Majmuโ al fatawa Ibnu Taimiyah 10/256] Apa yang disebutkan oleh Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah akan nampak jelas dengan contoh harapan yang disebutkan di dalam al Qurโan. Allah subhanahu wa taโala berfirman, ููู ููู ููุงูู ููุฑูุฌูู ููููุงุกู ุฑูุจูููู ููููููุนูู ููู ุนูู ููุง ุตูุงููุญูุง ูููุง ููุดูุฑููู ุจูุนูุจูุงุฏูุฉู ุฑูุจูููู ุฃูุญูุฏูุง โBarangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb nyaโ [QS. Al Kahfi 110] Ayat ini menerangkan bahwa untuk mendapatkan sebuah harapan yaitu bertemu dengan Allah, maka seseorang harus menempuh sebab. Dan sebab seorang bertemu dengan Allah adalah ketika ia mampu masuk ke dalam syurga. Dan untuk masuk ke dalam syurga seseorang harus beramal shalih. Namun apa ini cukup ? Ternyata belum kawan. Kenapa ? karena masih ada penghalang masuk syurga yang harus kita singkirkan. Yaitu perbuatan syirik atau menduakan Allah subhanahu wataโala. Orang yang menduakan Allah akan terhalang masuk ke dalam syurga. Allah taโala berfirman, ุฅูููููู ู ููู ููุดูุฑููู ุจูุงูููููู ููููุฏู ุญูุฑููู ู ุงูููููู ุนููููููู ุงููุฌููููุฉู ููู ูุฃูููุงูู ุงููููุงุฑู ููู ูุง ูููุธููุงููู ูููู ู ููู ุฃูููุตูุงุฑู โSesungguhnya orang yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka Allah akan mengharamkan surge baginya, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim seorang penolong punโ [QS. Al Maidah 72] Jadi orang ingin melihat Allah pada hari kiamat, maka dia harus beramal shalih dan meninggalkan kesyirikan yang merupakan penghalang seseorang masuk ke dalam syurga serta penghalang untuk melihat Allah subhanahu wataโala. Dan ini berkaitan dengan kehendak Allah. Jika Allah menghendaki dan membantu kita, maka kita dimudahkan meraih apa yang kita harapkan. Namun jika tidak, maka harapan tinggal harapan. Sehigga ketika seseorang mengharap sesuatu dari orang lain, hendaklah ia hanya melihat orang lain itu sebagai sebab, dan dia menggatungkan harapannya hanya kepada Allah yang menentukan siapa yang berhak meraih harapannya dan siapa yang diharamkan dari mencapai harapan. Nggak Cukup Hanya Berharap Ayat ini juga mengisyaratkan kepada kita bagaimana sebuah harapan harus dikawal dengan adanya usaha. Yahโฆusaha untuk meraih harapan. Harapan ketemu Allah ddan ushanya adalah beramal shalih dan meninggalkan kesyirikan yang menghalangi harapan. Orang yang menyadarkan harapannya kepada selain Allah dan menyakini bahwa yang selain Allah akan mampu mewujudkan harapannya tanpa bantuan Allah, maka orang tersebut telah berbuat kesyirikan dalam ibadah roja atau berharap. Maka berharaplah hanya kepada Allah. Wallahu aโlam
Jangangantungkan harapan pada mereka. Jadikanlah pengharapanmu sepenuhnya hanya kepada Allah Jalla wa 'ala. Sebagaimana dengan lisan anda tidak pernah berdoa kecuali kepada Allah, maka demikian juga sepatutnya dengan sikap anda jangan gantungkan harapanmu kecuali kepada Allah. Oleh Muhammad Satria Andhika BELAJAR menggantungkan segala harap kepada Allah adalah sikap hati yang perlu dilatih, dan ini adalah latihan yang tidak mudah. Sebab kebanyakan dari kita terbiasa lebih suka membawa bawa beban itu kemana mana, dan menggantungkan harapan kepada makhluk. Kebanyakan dari kita belumlah terlatih untuk langsung mengandalkan pertolongan Allah. Mungkin ada sebagian dari kita, diberikan kesulitan sedikit saja langsung hilang kepercayaannya kepada Allah, bahkan ada yang enggan menunaikan fardhu-nya. BACA JUGA Segera Lakukan, Jangan Tunda 5 Kebaikan Ini Kalaupun berharap, lebih sering โmenjerit-jeritโ meminta Allah membantu saat itu juga, langsung mempertanyakan kenapa itu terjadi. Lalu meninggalkan ibadah dan keyakinan kepada Allah ketika merasa tidak โdidengarโ. Kemudian belumlah selesai dengan melatih diri untuk menyandarkan dan memasrahkan beban masalah kita kepada Allah, terkadang malah menyalahkan Allah atas beban hidupnya. Padahal bukankah dari awal dirinya tidak yakin akan pertolongan Allah? Bagaimana Allah akan menolong, jika keyakinannya saja belumlah seutuhnya?? Tidak semua orang mampu menyakini akan janji Allah ketika dirinya diberikan kesulitan. Inilah letak ujian yang tidak semua dari kita menyadarinya, dan ini sangat tergantung daripada pemahaman dan keyakinan kita kepada Allah. Tidak semua orang akan mampu melihat tanda tanda pertolongan Allah dengan sama, sangat tergantung dari tebal tipis nya keberadaan โhijabโ antara dirinya dengan Allah. Allah sudah berjanji bahwa tanda tanda NYA hanya akan diperlihatkan kepada yang menyakini-NYA saja. Maka janganlah sampai mempertanyakan mengapa tanda tanda tersebut tidak diperlihatkan-NYA dengan sama antara diri kita dan kepada yang lain. Segera periksa diri sendiri, sebesar apa rasa percaya kepada-NYA? Sudah penuh utuh percaya kah? Sudah berikhtiar dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya kah? Atau masih ada keraguan yang tebal antara diri mu dengan-Nya? BACA JUGA Perlu Diingat, Ini 10 Sikap yang Tidak Baik Kita Lakukan Apakah orang-orang beriman mendapatkan pertolongan Allah seketika? Apakah surga dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa tanpa melalui ujian sebelumnya? Mari perbaiki terus tauhid kita, mari terus melatih diri agar selalu berbaik sangka pada-Nya. Karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. [] Oq32.